Covid-19 ini sebelumnya diberi nama SARS-CoV-2, Virus ini awal mulanya terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019 dan oleh WHO ditetapkan sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020. Kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdetksi pada tanggal 2 Maret 2020.
Ilmuwan di Univeritas Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS) menyatakan telah menciptakan varian baru virus corona (Covid-19) dengan tingkat kematian mencapai 80%.
Varian virus baru ini tercipta dengan menggabungkan varian Omicron yang sangat menular dengan jenis asli virus corona di Wuhan. Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (18/10/2022), dalam sebuah makalah penelitian para imuwan menjelaskan telah mengisolasi protein lonjakan varian Omicron dan menggabungkannya dengan ‘ Tulang Punggung ‘ dari strain asli yang beredar pada awal 2020.
Mengenai kabar tersebut, pihak dari Universitas pun buka suara Mereka membantah soal serangkaian klaim menyesatkan tentang penelitian di National Emerging Infectious Diseases Laboratories (NEIDL). Laporan yang perytama kali muncul di Daily Mail Inggris, dan menuliskan bahwa para peneliti di laboraturium telah menciptakan jenis Covid-19 baru yang mematikan.
” Mereka telah membuat pesan sensasional, mereka salah menggambarkan penelitian dan tujuannya secara keseluruhan.” kata Ronald B. Corley, direktur NEIDL dan ketua mikrobiologi Fakulitas Kedokteran BU Chobanian & Avedisian, dikutip dari laman resmi universitas, Selasa (25/10/2022).
Dari surat kabar yang beredar tentang Amerika membuat Covid-19 varian baru itu membuat serangkaian lainnya yang menyesatkan , termasuk bahwa penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi (gain of function) virus dan menuduh para peneliti mulai membuat virus yang lebih mematikan dari virus corona sebelumnya, artinya para ilmuwan tidak bertujuan untuk memperkuat strain virus SARS-CoV-2 negara bagian Washington atau membuatnya lebih berbahaya.
sumber by https://www.cnbcindonesia.com/
Created by Azalia Zahra